Info Lengkap TAWURAN


Faktor – faktor Tawuran:
A. Faktor Internal
     Faktor internal ini yaitu perseorangan yang tidak bisa menyesuaikan diri di lingkungannnya, khususnya satu keluarga yang tidak bisa adaptatif dengan lingkungannya.Kasus tawuran antar warga ada yang disebabkan pribadi dalam keluarga. Suami istri yang tidak bahagia suka konflik menyebabkan anak-anaknya kehilangan jati diri dan menjadi bengalyaitu tidak mengindahkan orang tua dan melawan. Akhirnya sifatnyapun terbawa-bawa keluar sehingga ikut melakukan aksi tawuran.
B. Faktor Eksternal
     Terdiri dari:
     1) Faktor Lingkungan
          Yaitu faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku seseorang. Lingkungan padat, kumuh dan miskin bisa menyebabkan seseorang cepat emosional dan marah.
     2) Faktor Pengangguran
         Warga yang tidak ada pekerjaan berpotensi melakukan banyak masalah sebab mereka mempunyai banyak waktu luang. Keadaan ini memicu berbagai isu dan persoalan untuk melakukan aksi tawuran.
    3) Faktor Kemiskinan
         Warga miskin yang tinggal di kawasan padat dan kumuh, dengan mudah bisa disulut untuk melakukan tawuran. Tempat tinggal yang sempit disiang hari terasa panas dan menyengat menyebabkan mereka menjadi temperamental. Persoalan kecil saja bisa menjadi pemicu tawuran. Apalagi kalau ada yang mendanai kegiatan tawuran.
    4) Rebutan lahan ekonomi
         Konflik antar warga yang paling sering terjadi adalah perbutan sumber ekonomi misalnya yang terjadi di Jalan Kamal Raya, Cengkareng. Lahan kosong seluas hampir dua kali lapangan sepak bola tiba-tiba dijaga salah satu kelompok yang mau menguasai lahan tersebut ehingga menimbulkan reaksi dari pihak lain. Akibatnya pecah tawuran.


    5) Penjualan Narkoba
Dalam kasus tawuran di johar baru, ditenggarai atau diduga dibalik tawuran ada penjualan narkoba. Tawuran sengaja dilakukan untuk mengalihkan perhatian aparat supaya penjualan narkoba leluasa dilakukan.


Penyebab Terjadinya Tawuran
·       Antar Pelajar :
1.      Karena ketersinggungan salah satu kawan , yang ditanggapi rasa setia kawanan yang berlebihan.
2.      Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar – pelajar dua sekolah saling bermusuhan
3.      Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.
4.      Kurangnya sifat relegius yang diberikan.
5.      Terlalu banyak kekangan yang membuat pelajar resah,dan melampiaskannya dijalanan.
6.      Tidak memiliki nilai etika yang baik.
7.      Saling ejek – mengejek antar pelajar
8.      Keributan imbas dari suatu pertandingan dan perlombaan,dll

Akibat terjadinya tawuran :
1.      Menyebabkan salah satu diantara 2 kubu,ada yang meninggal dunia.
2.      Menimbulkan kemacetan di jalan raya.
3.      Meresahkan warga sekitar.
4.      Menyebabkan dampak negatif bagi keluarga yang terlibat tawuran.
5.      Menyebabkan dampak negatif bagi sekolah yang terlibat tawuran.
6.      Membahayakan keselamatan orang disekitar yang tidak tahu menahu.
7.      Merusak fasilitas umum,dll

Cara Mencegah dan menangulangi Tawuran
Lingkungan Sekolah :
1. Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.

2. Memberikan Pendidikan Anti Tawuran
Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan penyebab tawuran dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu hal, selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain. Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan serangan balasan, kecuali terpaksa.

3. Memisahkan Pelajar Berotak Kriminal dari Yang Lain
Setiap manusia memiliki sifat bawaan masing-masing. Ada yang baik, yang sedang dan ada yang kriminil. Daripada menularkan sifat jahatnya kepada siswa yang lain lebih baik diidentifikasi dari awal dan dilakukan bimbingan konseling tingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari diri siswa tersebut. Jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.

4. Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak saling kenal mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi tawuran pelajar. Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran pelajar, namun diselesaikan dengan cara baik-baik.

5. Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun tawuran pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga, tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama sehingga bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.

Lingkungan Keluargan:
Dalam Keluarga ,hendaknya sejak dini ditanamkan pembinaan karakter yang kuat dan keluarga yang harmonis agar kelak mempunyai sifat yang baik dengan begitu aksi tawuran tak dapat dilakukan

Lingkungan Masyarakat :
1.      Setiap orang hendaknya melakukan hubungan sosialisasi yang baik dengan warga yang lain
2.      Ajak setiap tokoh agama, dan pemimpin informal untuk berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban dikawasan rawan tawuran
3.      Melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap kelompok – kelompok masyarakat yang berpotensi tawuran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar Motif Kain Sasirangan Banjar beserta maknanya.

Drama Teori Ela Joy10 orang | Konsep Kebidanan

GejalaSosial Yang Ada di Lingkungan Sekitar Yaitu Modernisasi (Defenisi,ciri-ciri,syarat,contoh,Dampak dari Modernisasi