TUGAS KULIAH : Makalah Paradigma Kebidanan
MAKALAH
“ PARADIGMA
KEBIDANAN “
Dosen Pengajar:
Ibu Januarsih,
S.Si.T.,M.Keb
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1.
Afrina Aulia Sari
2.
Anggi Luthfi Alifa
3.
Dewy Puspitha Maharani
4.
Juwita Rusmiyah
5.
Lastri
6.
Noor Halimah
7.
Nur Annisa
8.
Siti Fatimah
9.
Syifa Fauziah
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI D3
KEBIDANAN
2017/2018
PARADIGMA KEBIDANAN
A. Definisi
1. Pandangan terhadap manusia atau wanita, lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan atau kebidanan danketurunan.
2. Cara pandangbidandalammemberikanpelayanan
B. Komponenparadigmakebidanan
1. Wanita
2. Lingkungan
3. Perilaku
4. Pelayanan Kebidanan
5. Keturunan
C. Uraian paradigm kebidanan
1. Wanita
a. Wanita adalah seorang manusia, sedangkan manusia adalah makhluk bio – psiko –
cultural – spiritual yang utuh dan unik mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya.
b. Memiliki otonomi untuk membuat keputusan berdasarkan pilihan.
c. Wanita/ibu adalah pendidik pertama serta pencetak generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita sehat jasmani dan rohani serta social sangat diperlukan.
2. Lingkungan
a. Lingkungan adalah semua yang ada di
lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melakukan aktivitasnya.
b. Lingkungan meliputi lingkungan fisik, social budaya setempat.
c. Menghormati perbedaan budaya lokal.
3. Perilaku
a. Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan ligkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku manusia ini bersifat holistic atau menyeluruh.
b. Dipengaruhi oleh tingkat penegetahuan untuk beradaptasi, mengolah informasi dan konseling yang diterimanya.
4. Pelayanan kebidanan
a. Pelayanan kebidanan bagian kebidanan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di arahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
b. Pelayanan kebidanan diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
c. Bidan sebagai pemberi keasuhan akuntabel atas tindakan yang diberikan,
maka bidan harus:
1) Mengikuti pendidikan formal
professional
2) Harus memperbaharui dan memperluas pengetahuan dan keterampilan yang menjadi dasar kompetensi praktik kebidanan.
d. Menggambarkan bidan suatu profesi yang didasari kemitraan antar perempuan (bidan sebagai penyedia asuhan dan perempuan sebagai penerima asuhan).
e. Pelayanan kebidanan berpusat kepada perempuan.
f. Pelayanan kebidanan secara berkesinambungan meningkatkan kompetensi dalam memenuhi klien dalam kondisi apapun.
g. Kreatif dalam memberikan asuhan`
h. Memberikan dukungan bagi seluruh perempuan agar tercapai hak asasi manusia dan hak untuk memperoleh asuhan kebidanan yang berkualitas.
i.
Fokus pada layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1) Layanan kebidanan primer ialah pelayanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab bidan.
2) Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3) Layanan kebidanan rujukan adalah layanan dilakukan bidan dalam rangka rujukan kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan juga layanan rujukan oleh bidan ketempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau keprofesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya
5. Keturunan
a. Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang
sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.
b. Hal ini menyangkut persiapan wanita sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (prakonsepsi),
masa kehamilan,
masa kelahiran dan masa nifas.
c. Walaupun kehamilan, kelahiran, dan masa nifas adalah proses isologis dan ditangani secara akurat dan benar, terkadang keadaan fisiologi bias menjadi patologis. Hal ini berpengaruh pada bayi yang dilahirkan.
d. Oleh karena itu layanan praperkawinan,
prakehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan dan semua ini adalah tugas utama bidan.
D. Manfaat paragidma kebidanan
Dengan paradigma kebidanan maka asuhan yang diberikan bidan harus berdasarkan pemikiran kritis, pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab dengan ukuran rasional untuk menghindari intervensi yang tidak perlu, sehingga praktik kebidanan harus berdasarkan bukti (evidence based).
Salah satu manifestasi dari evidence based adalah asuhan saying ibu selama persalinan antara lain:
1. Memberikan dukungan emosional
2. Membantu pengaturan posisi
3. Memberikan cairan dan nutrisi
4. Memperbolehkan ke kamar mandi secarat eratur
5. Penecegahan infeksi
KESIMPULAN
·
Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
·
Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan,
perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
·
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk
bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik.
·
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
·
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
·
Bidan harus mempunyai paradigm bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan, sehingga perlu persiapan pada masa pra perkawinan, prakehamilan,
kehamilan dan melahirkan.
·
Paradigma kebidanan yang tepatakan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Sujianti, Susianti. 2009. KONSEP KEBIDANAN TeoridanAplikasi. Yogyakarta:
MutiaMedika.
Komentar
Posting Komentar